• الصفحة الرئيسيةخريطة الموقعRSS
  • الصفحة الرئيسية
  • سجل الزوار
  • وثيقة الموقع
  • اتصل بنا
English Alukah شبكة الألوكة شبكة إسلامية وفكرية وثقافية شاملة تحت إشراف الدكتور سعد بن عبد الله الحميد
الدكتور سعد بن عبد الله الحميد  إشراف  الدكتور خالد بن عبد الرحمن الجريسي
  • الصفحة الرئيسية
  • موقع آفاق الشريعة
  • موقع ثقافة ومعرفة
  • موقع مجتمع وإصلاح
  • موقع حضارة الكلمة
  • موقع الاستشارات
  • موقع المسلمون في العالم
  • موقع المواقع الشخصية
  • موقع مكتبة الألوكة
  • موقع المكتبة الناطقة
  • موقع الإصدارات والمسابقات
  • موقع المترجمات
شبكة الألوكة / آفاق الشريعة / منبر الجمعة / الخطب / خطب بلغات أجنبية
علامة باركود

الله البصير (خطبة) - باللغة الإندونيسية

الله البصير (خطبة) - باللغة الإندونيسية
حسام بن عبدالعزيز الجبرين

مقالات متعلقة

تاريخ الإضافة: 5/11/2025 ميلادي - 15/5/1447 هجري

الزيارات: 126

 حفظ بصيغة PDFنسخة ملائمة للطباعة أرسل إلى صديق تعليقات الزوارأضف تعليقكمتابعة التعليقات
النص الكامل  تكبير الخط الحجم الأصلي تصغير الخط
شارك وانشر

Allah yang Maha Melihat


Segala puji bagi Allah yang Maha Melihat lagi Maha Menyaksikan, yang Maha Membalas lagi Maha Terpuji, yang Maha Indah lagi Maha Mulia. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata. Tiada sekutu bagiNya. Dia memutuskan apa yang dikehendakiNya dan melakukan apa yang diinginkanNya. Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Beliau adalah seorang ahli ibadah, yang selalu memohon ampun dan bertobat. Beliau adalah seorang yang zuhud dan sederhana. Semoga shalawat dan salam tercurah baginya beserta keluarga dan sahabatnya.


Amma ba'du..

Aku berpesan kepada kalian dan untuk diriku sendiri agar senantiasa bertakwa kepada Allah dan bersungguh-sungguh dalam mengendalikan diri. Sebab baiknya ibadah, senantiasa merasa diawasi oleh Allah dan kedekatan denganNya tidaklah mencegah seseorang untuk dapat merasakan kenikmatan dunia yang bersifat boleh dan penak-perniknya yang baik. Bahkan ia akan menjaganya dari tempat yang buruk dan membinasakannya, baik di dunia maupun akhirat.


Allah berfirman,

"Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. al-Baqarah: 233).


Hamba Allah,

Di majlis-majlis zikir terdapat pengagungan Allah, tambahan iman, penghapusan dosa dan kesalahan, serta melemahkan tipu daya setan. Khususnya, jika zikir tersebut terkait dengan Allah SWT. Pembahasan kita pada hari ini adalah tentang salah satu dari nama-nama Allah SWT. Marilah kita sirami jiwa-jiwa kita dengan perbincangan tentang satu nama yang apabila kita renungkan akan menambah keimanan di dalam hati dan akan tampak pengaruhnya dalam melaksanakan berbagai kebajikan dan meninggalkan kemungkaran. Pembahasan kita adalah tentang nama Allah al-Bashir (Maha Melihat).


Nama ini datang berulang kali di dalam ayat-ayat al-Qur'an di lebih dari empat puluh tempat. Allah berfirman,


"Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. an-Nisa': 58).


Allah juga berfirman,

"Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (QS. al-Baqarah: 96).


Ahlus Sunnah menetapkan bagi Allah apa yang Dia telah tetapkan bagi diriNya sendiri dan apa yang telah ditetapkan oleh Rasulullah saw sesuai dengan apa yang patut bagi Allah SWT, tanpa ada penyerupaan, permisalan, bagaimana caranya dan tanpa menafikannya. Allah berfirman tentang diriNya yang Maha Tinggi,


"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. asy-Syura: 11).

 

as-Sa'di mengatakan, "(Allah) Maha Melihat, yang penglihatanNya menjangkau segala sesuatu yang dilihat di seluruh jagat raya ini, di langit dan bumi, sampai-sampai sesuatu yang paling tersembunyi sekalipun. Allah melihat gerakan semut hitam di atas batu hitam di malam yang gelap gulita, serta seluruh anggota tubuhnya, luar dan dalam. Bahkan alur makanan di dalam tubuhnya yang sangat detail. Dia juga melihat perjalanan air pada batang-batang pohon dan serat-seratnya, serta seluruh jenis tumbuhan dan tanaman dengan segala variannya, ukurannya yang kecil dan detail." (Kitab al-Haq al-Wadhih al-Mubin: 35).


Hamba Allah, nama al-Bashir (Maha Melihat) juga memiliki makna yang lain, sebagaimana disebutkan oleh para ulama, yaitu bahwa Dia memiliki pengetahuan terhadap segala sesuatu, mengetahui tentangnya dan melihat segala detailnya. Oleh karena itu, segala perbuatanNya berupa menghidupkan, mematikan, mencukupkan, menjadikan miskin, sehat, sakit dan lain sebagainya sesuai dengan hikmah dan rahmat, serta pengetahuan dan ilmu yang sempurna, sebagaimana firman Allah,


"Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat." (QS. asy-Syura: 27).


Allah juga berfirman,

"Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya." (QS. al-Isra': 30).


Maka berbaik sangkalah kepada Tuhanmu dan terimalah seluruh ketetapanNya.


Hamba Allah, iman kepada nama Allah al-Bashir (Maha Melihat), seraya meresapinya dengan baik akan menuntun seorang mukmin melaksanakan berbagai ketaatan. Perhatikanlah firman Allah berikut,


"Dan laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. al-Baqarah: 110).


Allah Maha Melihat. Dia melihat dan mendengarmu saat engkau berdoa kepadaNya, mengucapkan tasbih dan shalat untukNya. Allah Maha Melihat. Dia melihatmu saat engkau menghentikan kendaraanmu, lalu engkau turun untuk menyingkirkan kaleng, besi atau batu dari jalan yang dilalui kaum muslimin. Allah Maha Melihat. Dia melihatmu saat engkau menurunkan cahaya kendaraanmu dari pandangan orang lain. Allah Maha Melihat. Dia melihat kesungguhanmu dan keikhlasanmu dalam beramal, meski direkturmu tak berterima kasih kepadamu, meski dia tidak menyebut namamu bersama sederet nama-nama lainnya yang diberikan penghargaan di atas panggung. Allah Maha Melihat. Dia melihatmu saat engkau menyingkirkan selimutmu, lalu engkau berangkat ke rumahNya untuk menunaikan shalat, sebagai jawabanmu terhadap seruan hayya 'alas shalah (marilah mendirikan shalat).


Sesungguhnya meresapi bahwa Allah melihat hamba-hambaNya dapat menuntun seorang muslim untuk mengerjakan berbagai ketaatan, karena mengharap ridhaNya dan meraih kenikmatan padanya. Meresapi hal ini juga menjadikan ibadah kita semakin giat dan berkualitas. Di dalam hadits Jibril yang populer di kitab ash-Shahihain, ketika dia bertanya tentang ihsan, beliau bersabda, "Engkau beribadah kepada Allah, seakan-akan engkau melihatNya. Jika pun engkau tidak melihatNya, sungguh Dia Maha Melihatmu."


Hamba Allah, menghadirkan di dalam jiwa bahwa Allah mengetahui hambaNya dan melihat perbuatan mereka akan mencegah seorang muslim dari perbuatan dosa. Allah berfirman,


"Dan cukuplah Tuhanmu Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya." (QS. al-Isra': 17).


Allah mengetahui dan melihat orang yang berdosa dan durhaka kepada Allah dan rasulNya, akan tetapi Dia Maha Mengetahui, Maha Bijaksana lagi Maha Santun, Dia tidak menyegerakan hukuman atas mereka. Kita memohon kepada Allah agar mengampuni dosa kita, memberikan kita taufiq untuk bertobat dengan sebenar-benarnya dan mengaruniakan kepada kita kemaafanNya dan menutupi aib kita di dunia dan akhirat. Ya Allah, yang Maha Mulia lagi Maha Pengasih, bimbinglah kami untuk mengerjakan berbagai kebaikan dan menjauhi segala kemungkaran. Ya Allah, buatlah kami cinta kepada keimanan dan hiasilah ia di hati kami. Jadikanlah kami membenci kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan. Jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mendapatkan petunjuk. Mohonlah ampunan kepada Allah. Sungguh Dia Maha Pengampun.

 

Segala puji bagi Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat, yang Maha Menyaksikan lagi Maha Mengetahui. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata. Tiada sekutu bagiNya, yang Maha Mulia lagi Maha Syukur, yang Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya, yang bersabda, seraya memberitahukan tentang Dajjal yang besar di dalam hadits Muttafaq 'alaih, "Sungguh dia (Dajjal) itu buta sebelah. Dan sesungguhnya Tuhanmu tidaklah buta." Semoga shalawat dan salam tercurah baginya beserta keluarga dan sahabatnya.


Amma ba'du..

Sesungguhnya mengimani nama Allah al-Bashir (Maha Melihat) memiliki pengaruh yang banyak dan besar. Di antaranya:

Merasa diawasi oleh Allah, mengagungkanNya dan melaksanakan perintahNya dalam kondisi sepi maupun ramai. Allah berfirman,


"Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. al-Hadid: 4).


Selain itu, nikmatnya beribadah kepada Allah SWT dan merasa senang berkhalwat (menyendiri) bersama Allah SWT. Allah berfirman,


"Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang. Yang melihat engkau ketika engkau berdiri (untuk salat), dan (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. asy-Syu'ara: 217-220).


Di antara pengaruh mengimani nama Allah al-Bashir (Maha Melihat) adalah memperbanyak ketaatan. Allah berfirman,


"Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. al-Baqarah: 110).


Di antara pengaruh lainnya adalah melakukan ibadah dengan tekun dan berupaya mencapai derajat ihsan. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.


Di antara pengaruh mengimani nama Allah al-Bashir (Maha Melihat) adalah takut kepada Allah SWT karena tidak ada yang samar bagiNya sesuatu yang ada di malam dan siang hari. Demikian juga meninggalkan dosa dengan mengharapkan pahala dari Allah dan sebagai bentuk pengagungan dan pemuliaanNya. Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.


Pengaruh lainnya adalah rasa malu kepada Allah bila Dia melihat kita berbuat maksiat. Sungguh Allah telah berfirman, seraya mencela suatu kaum tentang hal ini,


"Mereka dapat bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak dapat bersembunyi dari Allah, karena Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang tidak diridai-Nya. Dan Allah Ma-ha Meliputi terhadap apa yang mereka kerjakan." (QS. an-Nisa': 108).


Di antara pengaruh mengimani nama Allah al-Bashir (Maha Melihat) adalah senantiasa memperbaharui tobat dan menyesali dosa yang telah dilakukan. Allah berfirman, "Dan cukuplah Tuhanmu Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya." (QS. al-Isra': 17).


Pengaruh lainnya adalah berserah diri dan ridha terhadap ketetapan (takdir) Allah yang tidak menyenangkan. Allah berfirman,


"Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya." (QS. al-Isra': 30).


Ucapkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw[1].



[1] Khutbah ini disarikan dari kitab Fiqh al-Asma' al-Husna: Dr. Badr, kitab Wa Lillahi al-Asma' al-Husna: Syaikh al-Julayyil, serta kitab ma'a Allah: Dr. al-Audah.





 حفظ بصيغة PDFنسخة ملائمة للطباعة أرسل إلى صديق تعليقات الزوارأضف تعليقكمتابعة التعليقات
شارك وانشر

مقالات ذات صلة

  • خطبة: لا تغتابوا المسلمين (باللغة الإندونيسية)
  • من عمل صالحا فلنفسه (خطبة) - باللغة الإندونيسية
  • خطبة: {وأنيبوا إلى ربكم} (باللغة الإندونيسية)
  • خطبة: احتساب الثواب والتقرب لله عز وجل (باللغة الإندونيسية)
  • خطبة: استشعار التعبد وحضور القلب (باللغة الإندونيسية)

مختارات من الشبكة

  • الله البصير (خطبة) - باللغة النيبالية(مقالة - آفاق الشريعة)
  • قل هذه سبيلي أدعو إلى الله على بصيرة(مادة مرئية - موقع الشيخ أ. د. عرفة بن طنطاوي)
  • تحريم التفكر في ذات الله جل وعلا(مقالة - آفاق الشريعة)
  • خطبة: التدافع سنة ربانية وحكمة إلهية(مقالة - آفاق الشريعة)
  • من ألطاف الله تعالى في الابتلاء (خطبة)(مقالة - موقع الشيخ إبراهيم بن محمد الحقيل)
  • خطبة: الذين يصلي عليهم الله عز وجل(مقالة - آفاق الشريعة)
  • أنين مسجد (5) - خطورة ترك الصلاة (خطبة)(مقالة - موقع د. صغير بن محمد الصغير)
  • خطبة: السعادة الزوجية(مقالة - آفاق الشريعة)
  • خطبة: كيف نستحق النصر؟(مقالة - آفاق الشريعة)
  • فقه الأولويات في القصص القرآني (خطبة)(مقالة - موقع د. محمود بن أحمد الدوسري)

 



أضف تعليقك:
الاسم  
البريد الإلكتروني (لن يتم عرضه للزوار)
الدولة
عنوان التعليق
نص التعليق

رجاء، اكتب كلمة : تعليق في المربع التالي

مرحباً بالضيف
الألوكة تقترب منك أكثر!
سجل الآن في شبكة الألوكة للتمتع بخدمات مميزة.
*

*

نسيت كلمة المرور؟
 
تعرّف أكثر على مزايا العضوية وتذكر أن جميع خدماتنا المميزة مجانية! سجل الآن.
شارك معنا
في نشر مشاركتك
في نشر الألوكة
سجل بريدك
  • بنر
  • بنر
كُتَّاب الألوكة
  • إعادة افتتاح مسجد مقاطعة بلطاسي بعد ترميمه وتطويره
  • في قلب بيلاروسيا.. مسجد خشبي من القرن التاسع عشر لا يزال عامرا بالمصلين
  • النسخة السادسة من مسابقة تلاوة القرآن الكريم للطلاب في قازان
  • المؤتمر الدولي الخامس لتعزيز القيم الإيمانية والأخلاقية في داغستان
  • برنامج علمي مكثف يناقش تطوير المدارس الإسلامية في بلغاريا
  • للسنة الخامسة على التوالي برنامج تعليمي نسائي يعزز الإيمان والتعلم في سراييفو
  • ندوة إسلامية للشباب تبرز القيم النبوية التربوية في مدينة زغرب
  • برنامج شبابي في توزلا يجمع بين الإيمان والمعرفة والتطوير الذاتي

  • بنر
  • بنر

تابعونا على
 
حقوق النشر محفوظة © 1447هـ / 2025م لموقع الألوكة
آخر تحديث للشبكة بتاريخ : 15/5/1447هـ - الساعة: 14:25
أضف محرك بحث الألوكة إلى متصفح الويب